Liga 1: Almeida Klaim Lini Tengah Arema FC Lebih Bagus
By ommed
nusakini.com - Duel lini tengah antara Arema FC melawan PSS Sleman akan sangat menentukan kedua tim pada pekan ke-3 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat malam nanti.
Pelatih Arema FC Eduardo Almeida merasa kedua tim punya pemain tengah yang bagus. Akan tetapi dia mengklaim bahwa gelandang tim berjuluk Singo Edan lebih baik daripada tim tamu.
"Mereka punya pemain tengah yang bagus, tetapi bukan gelandang terbaik di liga. Gelandang terbaik di liga adalah para gelandang Arema, Jayus dan lainnya. Bagi saya, merekalah yang terbaik," ungkap pelatih asal portugal itu.
Arema FC mengandalkan susunan pemain tengah yang masih sama dari musim lalu. Jayus Hariono dan Renshi Yamaguchi masih dipercaya mengisi dua tempat di posisi gelandang. Walaupun dalam dua laga terakhir, keduanya belum bermain bersama lagi akibat salah satu ada yang cedera.
Penggantinya adalah Gian Zola dan Evan Dimas, pemain yang baru didatangkan setelah kompetisi 2021/2022 usai.
Sebaliknya, PSS menurunkan komposisi yang terbilang baru di musim ini. Dua pemain asing, Ze Valente dan Jihad Ayoub telah mendapat tempat utama di dua pertandingan terakhir tim berjuluk Super Elang Jawa. Satu tempat terakhir dalam formasi tiga gelandang PSS, diisi antara Manda Cingi dan Dave Mustaine.
Satu pemain yang mencolok dari komposisi baru PSS adalah Valente. Dia sudah mengemas dua assist dalam dua pertandingan perdananya.
Saat disinggung soal penampilan Valente di awal musim, Eduardo Almeida tidak khawatir. Dia mengaku sudah mengenal pemain tersebut karena sama-sama berasal dari negara yang sama, Portugal. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat Arema FC fokus pada satu pemain.
"Valente adalah pemain yang saya kenal, dia berasal dari Portugal. Jadi ya, walaupun Valente adalah pemain yang bagus, kami tidak fokus pada dirinya saja. Kami tetap akan seperti biasanya, yaitu fokus menghadapi timnya, karena PSS punya kualitas secara tim," ungkap pelatih berusia 44 tahun.
Arema FC masih akan memainkan gaya permainan yang sudah mendarah daging bersamanya. Prinsipnya adalah memenangkan pertandingan, dengan strategi apapun.
"Kami akan coba mencegah mereka menguasai bola dan juga mencegah mereka mencetak gol. Sementara itu, kami harus memenangkan pertandingan," tandasnya. (lib/om)